SUMBAR, - Gubernur Sumatera barat Mahyeldi mengatakan meningkatkan kapasitas dan kualitas generasi muda adalah sebuah keharusan untuk bisa mencapai tujuan dari visi Indonesia Emas 2045 seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
"Indonesia memiliki keunggulan dari bangsa-bangsa lain berupa bonus demografi. Yaitu ketika komposisi usia produktif lebih banyak dari pada non produktif. Menurut data, 40 persen dari 270 juta masyarakat Indonesia adalah pemuda. Ini adalah modal besar, " katanya saatvmembuka secara resmi acara Peningkatan Kompetensi Generasi Muda Tingkat Provinsi Sumbar Tahun 2021 bertema "Pemuda dan Kepemimpinan Masa Depan" acara dilaksanakan di Grand Rocky Hotel Bukittinggi, Senin (22/11/2021).
Pemprov Sumbar sangat menyadari potensi besar itu karena dalam RPJMD Sumbar 2021-2026 pemuda adalah salah satu yang mendapatkan perhatian besar.
"Kita berkomitmen untuk mengupayakan agar generasi muda Sumbar bisa menyambung kuliah di universitas dalam dan luar negeri. Kita juga menggagas program 100 ribu enterpreneur. Ini adalah upaya untuk menciptakan pemimpin masa depan guna menyokong visi Indonesia Emas, " katanya.
Kegiatan peningkatan kompetensi generasi muda yang digelar adalah untuk menjawab misi itu karena yang akan menjadikan bangsa ini bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa lain adalah pemuda.
"Ini adalah kegiatan angkatan enam, artinya sudah ada 600 orang yang mendapatkan pelatihan dan diharapkan terus bertambah pada masa depan. Dengan demikian bisa diharapkan generasi muda Sumbar benar-benar akan memiliki daya saing, " katanya.
Namun ia juga mengingatkan bahwa pemimpin itu tidak datang dari kelas dan pelatihan. Ilmu yang ditimba di kelas dan pelatihan adalah pondasi untuk terjun ke masyarakat karena pemimpin itu ditempa, belajar dan muncul di tengah masyarakat.
Sumbar memiliki keuntungan dalam hal itu karena budaya Minang sangat kuat dalam tradisi lisan, dalam kata lain kemampuan berbicara telah secara alami terbentuk dalam konteks budaya.
"Di Nagari kita diajarkan untuk berbicara dan mendengar melalui pasambahan. Melalui dialektika di lapau. Tidak mungkin kita bicara lantang kalau tidak terbiasa berbicara dengan baik dan mengedepankan etika, " ujarnya.
Karena itu generasi muda tidak boleh lepas dari nilai-nilai luhir budaya Minangkabau meski berada dalam arus globalisasi yang tanpa sekat budaya.
Ssmentara itu Kepala Biro Kesra Sumbar, Syaifullah mengatakan kegiatan itu diikuti oleh 100 peserta mahasiswa dan pelajar dari Kota Padang difasilitasi anggota DPRD Sumbar Gustami Hidayat.
Narasumber yang dihadirkan diantaranya sekretaris umum Elsanra Eka Putra, Pengurus Masjid Raya Sumbar dan Peserta Peningkatan Pelatihan Generasi Muda dan tamu undangan lainnya.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong organisasi kepemudaan menjalankan peran strategis sebagai mitra pemerintah dan masyarakat untuk pembangunan nasional, menempa dan menstimulus pemuda menjadi pemimpin masa depan, " katanya.
Pengurus Masjid Raya Sumbar, Yuzardi Maad mengatakan selama ini belum ada remaja masjid di masjid kebanggaan Sumbar itu.
"Alhamdulillah sekarang bisa terbentuk. Kita harapkan remaja yang beriman tumbuh di masjid kita. Bisa berdakwah di kalangan remaja, " katanya.(**)